Selasa, 31 Januari 2012

Dinamika Politik DPR dan Korelasinya Terhadap Kemajuan Bangsa.





            Politik erat kaitannya dengan sebuah kontroversi pelik yang kerap terjadi, namun jika kita amati pola tingkah laku para pelaku politik kebanyakan orang mungkin menilai lebih mencerminkan sikap anti demokrasi. Hal inilah yang sudah terjadi di kalangan DPR, sebagai Dewan Perwakilan Rakyat tentunya agenda yang berhubungan untuk kepentingan rakyat menjadi isu utama yang harus mereka perjuangkan, namun alih-alih merealisasikan kepentingan rakyat justru mereka berperang kepentingan antara individu yang satu dengan yang lain. Inilah yang menjadi cikal bakal masalah didalam dinamika politik bangsa.

            Hal yang lebih memicu kontroversi lagi adalah adanya kebijakan-kebijakan DPR yang baru saja terjadi, di Televisi, Surat kabar dan Media elektronik sudah banyak dibicarakan oleh khalayak ramai mengenai adanya realisasi DPR untuk membangun sarana fasilitas kantor. Kita mungkin sudah mendengar Renovasi Toilet DPR, Pembelian bangku yang diimpor secara langsung dari Jerman, Pembuatan Kalender yang diperuntukkan untuk para anggota, penyediaan sarana untuk makan Rusa di halaman istana, sampai dengan rencana pembelian Tank Leopard dari Belanda. Ini menimbulkan komentar dan respon masyarakat seragam yaitu menolak kebijakan DPR yang bisa mengakibatkan pemborosan anggaran negara.

            Jika ditinjau dari sifat urgenitasnya mungkin kebijakan diatas layak untuk tidak direalisasikan, sebaiknya gunakan anggaran negara untuk dialokasikan kepada Rakyat Miskin, buatlah kebijakan yang pro rakyat bukan memicu kontroversi. Banyak agenda yang seharusnya bisa dimulai dari hal-hal kecil contohnya seperti melakukan penyuluhan terhadap petani desa terhadap Program Swasembada beras, membangun infrastruktur dan pondasi perekonomian dengan memberikan pinjaman yang terjangkau terhadap UKM sehingga melatih jiwa enterpreneur masyarakat dan kemandirian, membangun sarana dan prasarana jalan dengan melakukan kerjasama terhadap ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) baik produsen motor dan mobil untuk membangun mega proyek jalan, hal ini juga bisa diasumsikan sebagai balas jasa karena produsen otomotif laku keras dalam memasarkan produknya di Indonesia. Menjadikan pendidikan bukan sebagai komoditi pasar atau persyaratan didalam dunia kerja tetapi menjadikan pendidikan sebagai kewajiban.

            Contoh diatas hanya sebagai ilustrasi dari berjuta-juta masalah di Indonesia. Perlu diingat Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mengutamakan nasib dan kesejahteraan rakyatnya, mari dimulai dari sendiri dalam ruang lingkup yang kecil hingga bersama-sama didalam ruang lingkup yang besar untuk kemajuan bangsa, saya meyakini rakyat juga tidak menuntut hasil yang instant untuk kemajuan bangsa, namun marilah kita bersama-sama membenahi bangsa ini bersamaan dengan proses menuju perbaikan yang berjalan. Dan tentunya kita masih berharap Indonesia menjadi bangsa yang maju di segala bidang.

Implementasi Biodata Mahasiswa dalam Kegiatan Perkuliahan


1.1  Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi dan teknologi dewasa ini, penggunaan komputer sebagai salah satu alat teknologi informasi sangat dibutuhkan keberadaannya hampir disetiap aspek kehidupan.
Penggunaan perangkat komputer sebagai perangkat pendukung manajemen dan pengolahan data adalah sangat tepat dengan mempertimbangkan kuantitas dan kualitas data, dengan demikian penggunaan perangkat komputer dalam setiap informasi sangat mendukung sistem pengambilan keputusan.
Dalam rangka meningkatkan dan menghimpun data tentang mahasiswa diperlukan tersedianya data-data mahasiswa sehingga dapat menghasilkan suatu informasi yang tepat sasaran, efisien dan efektif.
Dalam aktifitasnya membuat laporan pendataan mahasiswa belum  menerapkan sistem komputerisasi secara optimal. Dalam menyajikan laporan tersebut penggunaan komputer hanya sebatas pengetikan seluruh data mahasiswa yang telah dipersiapkan sebelumnya dengan menggunakan aplikasi Ms-Word dan Ms-Excel, sehingga didalam menghasilkan seluruh laporan yang akurat dan tepat relatif lama serta kurang lengkapnya laporan yang dihasilkan.
Data-data yang berhubungan dengan biodata mahasiswa yang terhimpun itu tentu saja sangat diperlukan. Untuk memenuhi kebutuhan dalam pencarian informasi dan laporan bagi mahasiswa dibutuhkan suatu sistem informasi. Sistem informasi tersebut harus dapat diandalkan untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat dalam mengambil keputusan manajemen baik rutin maupun strategis.

1.2  Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
a.    Untuk membantu Sub Bagian Fakultas Ilmu Komputer Gunadarma dalam menyajikan data mahasiswa sehingga dapat memenuhi kebutuhan dalam pencarian dan penyajian informasi yang berhubungan dengan data mahasiswa itu sendiri;
b.    Membuat suatu sistem informasi tentang pendataan biodata mahasiswa dalam suatu kelompok database dengan menggunakan suatu perangkat lunak;
c.     Sebagai masukan dan memperluas cakrawala penulis dalam merancang suatu sistem untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, serta bertujuan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat guna meraih gelar Sarjana dalam ilmu komputer pada jurusan Manajemen Informatika di Universitas Gunadarma.

1.3  Batasan Masalah
Karena banyaknya aktifitas kerja pada Kegiatan  Perkuliahan yang menitikberatkan pada efisiensi data dan mobilitas data. Sehingga diperlukan adanya interface program yang mampu menjembatani pendataan Mahasiswa.


1.4  Sumber-sumber Bahan Penulisan
Didalam menyusun skripsi ini, penulis berusaha mendapatkan serta mengumpulkan data yang lengkap guna menyusun karya ilmiah ini. Adapun metode yang penulis gunakan dalam mendapatkan data-data adalah sebagai berikut :


a.    Library Research (penelitian kepustakaan)
Dalam hal ini penulis mengumpulkan bahan-bahan yang berasal dari buku-buku atau teori-teori yang dapat mendukung penulisan skripsi ini.
b.    Field Research (Penelitian lapangan)
Dalam hal ini penelitian dilakukan dilapangan untuk memperoleh informasi serta data yang diperlukan. Adapun teknik yang ditempuh adalah :
  1. Observasi atau pengamatan langsung ke objek penelitian guna memperoleh data atau gambaran serta keterangan terhadap sistem yang sedang berjalan;
  2. Interview atau wawancara yaitu penulis mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan pimpinan dan dekan kampus khususnya pada Sub-bagian Pendidikan guna mendapatkan data-data dan keterangan yang diperlukan.

1.5 Jadwal Penulisan




1.6  Sistematika Penulisan
Skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab yang disusun sedemikian rupa dengan materi pembahasan yang saling berhubungan dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN, Bab ini menjelaskan tentang latar belakang permasalahan, Tujuan Penulisan, Batasan Masalah, Sumber-sumber Bahan Penelitian.
BAB II  TINJAUAN PUSTAKA, Bab ini menjelaskan Konsep Dasar Sistem, Konsep Dasar Informasi, Konsep Dasar Sistem Informasi, Diagram Arus Data (DAD), Konsep Databasae Manajemen Sistem (DBMS), Pendataan Biodata Mahasiswa, Bahasa Pemrograman yang Dipakai.
BAB III ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN, Bab ini berisi Analisa Organisasi, Analisa Masalah, Analisa Masukan, Analisa Keluaran, Analisa Proses, Analisa Waktu, Analisa Tenaga Kerja serta Analisa Biaya.
BAB IV  HASIL DAN PEMBAHASAN, Bab ini menjelaskan tentang Rancangan Masukan, Rancangan Keluaran, Rancangan File, Rancangan Proses, Rancangan Kontrol, Rancangan Waktu, Rancangan Tenaga Kerja dan Rancangan Biaya.
BAB V   PENUTUP, Pada bab terakhir ini disajikan Kesimpulan dan Saran-saran yang penulis angkat berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya.

Metode Ilmiah


Metode Ilmiah

            Merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena permasalahan yang terjadi.  Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen, jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Unsur Metode Ilmiah:
1.    Karakterisasi (Pengamatan dan Pengukuran)
Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan, pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan/atau perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat dilakukan dalam suatu tempat yang terkontrol.

2.    Prediksi dari Hipotesis
Hipotesis yang berguna akan memungkinkan prediksi berdasarkan deduksi. Prediksi tersebut mungkin meramalkan hasil suatu eksperimen dalam laboratorium atau pengamatan suatu fenomena di alam. Prediksi tersebut dapat pula bersifat statistik dan hanya berupa probabilitas. Hasil yang diramalkan oleh prediksi tersebut haruslah belum diketahui kebenarannya (apakah benar-benar akan terjadi atau tidak). Hanya dengan demikianlah maka terjadinya hasil tersebut menambah probabilitas bahwa hipotesis yang dibuat sebelumnya adalah benar. Jika hasil yang diramalkan sudah diketahui, hal itu disebut konsekuensi dan seharusnya sudah diperhitungkan saat membuat hipotesis. Jika prediksi tersebut tidak dapat diamati, hipotesis yang mendasari prediksi tersebut belumlah berguna bagi metode bersangkutan dan harus menunggu metode yang mungkin akan datang. Sebagai contoh, teknologi atau teori baru boleh jadi memungkinkan eksperimen untuk dapat dilakukan.

3.    Eksperimen
Setelah prediksi dibuat, hasilnya dapat diuji dengan eksperimen. Jika hasil eksperimen bertentangan dengan prediksi, maka hipotesis yang sedak diuji tidaklah benar atau tidak lengkap dan membutuhkan perbaikan atau bahkan perlu ditinggalkan. Jika hasil eksperimen sesuai dengan prediksi, maka hipotesis tersebut boleh jadi benar namun masih mungkin salah dan perlu diuji lebih lanjut. Hasil eksperimen tidak pernah dapat membenarkan suatu hipotesis, melainkan meningkatkan probabilitas kebenaran hipotesis tersebut. Hasil eksperimen secara mutlak bisa menyalahkan suatu hipotesis bila hasil eksperimen tersebut bertentangan dengan prediksi dari hipotesis. Bergantung pada prediksi yang dibuat.

Proses ilmiah merupakan suatu proses yang iteratif, yaitu berulang. Pada langkah yang manapun, seorang ilmuwan mungkin saja mengulangi langkah yang lebih awal karena pertimbangan tertentu. Ketidakberhasilan untuk membentuk hipotesis yang menarik dapat membuat ilmuwan mempertimbangkan ulang subjek yang sedang dipelajari. Ketidakberhasilan suatu hipotesis dalam menghasilkan prediksi yang menarik dan teruji dapat membuat ilmuwan mempertimbangkan kembali hipotesis tersebut atau definisi subjek penelitian. Ketidakberhasilan eksperimen dalam menghasilkan sesuatu yang menarik dapat membuat ilmuwan mempertimbangkan ulang metode eksperimen tersebut, hipotesis yang mendasarinya, atau bahkan definisi subjek penelitian itu. Dapat pula ilmuwan lain memulai penelitian mereka sendiri dan memasuki proses tersebut pada tahap yang manapun. Mereka dapat mengadopsi karakterisasi yang telah dilakukan dan membentuk hipotesis mereka sendiri, atau mengadopsi hipotesis yang telah dibuat dan mendeduksikan prediksi mereka sendiri. Sering kali eksperimen dalam proses ilmiah tidak dilakukan oleh orang yang membuat prediksi, dan karakterisasi didasarkan pada eksperimen yang dilakukan oleh orang lain.

  • Kriteria Metode Ilmiah
Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah, maka metode tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut:
  • Berdasarkan Fakta dan bebas dari prasangka
  • Menggunakan Prinsip Analisa
  • Menggunakan Hipotesa
  • Menggunakan Ukuran Obyektif
Adapun langkah-langkah dalam metode ilmiah adalah sebagai berikut.

1. Perumusan Masalah
Perumusan masalah adalah penjelasan mengenai apa yang akan kita teliti? Mengapa masalah itu perlu diteliti? Bagaimana masalah itu diteliti? Singkatnya: Apa? Mengapa? Bagaimana?
Berikut contoh beberapa permasalahan yang bisa diambil menjadi salah satu penelitian.
  • Apa penyebab terjadinya hama pada tanaman?
  • Mengapa tanaman akan mati jika tidak diberi pupuk, namun jika diberi pupuk akan tumbuh subur?
  • Bagaimana tanaman melakukan proses fotosintesis?
Setelah selesai melakukan perumusan masalah, buatlah tujuan dari penelitian, tujuan penelitian adalah hasil yang diinginkan dari penelitian.


2. Perumusan Hipotesis
Rumusan masalah diperoleh melalui pengamatan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan hipotesis. Hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan terhadap masalah yang akan diteliti. Walaupun bersifat dugaan, hipotesis harus rasional. Hipotesis bisa didapatkan dengan melakukan uji coba.


3. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah rancangan yang berisi tentang rencana atau hal-hal yang harus dilakukan sebelum, selama, dan setelah penelitian. Jenis penelitian bisa berupa:
  • Deskriptif, yaitu penelitian yang memberikan gambaran yang sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat yang objektif mengenai masalah yang diangkat dalam penelitian.
  • Eksperimental, yaitu penelitian yang menggunakan kelompok pembanding. Kelompok pembanding disebut juga kelompok control, kelompok control ini yang nantinya akan menjadi pembanding kelompok percobaan.
Dalam rancangan penelitian terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan peneliti, yaitu:

a. Variabel penelitian
Variabel dalah faktor yang mempengaruhi hasil penelitian. Variabel memiliki beberapa jenis, di antaranya:
  • Variabrel Bebas, adalah variable yang tidak terikat, yang sengaja menerima perlakuan atau sengaja dirubah dan dapat mengalami perubahan dengan pola teratur.
  • Variabel Terikat, adalah variable yang mengalami perubahan dengan pola yang teratur. Variabel terikat dipengaruhi oleh variable bebas.
  • Variabel Kontrol, adalah variabel yang digunakan sebagai pembanding dan tidak mengalami perlakuan atau tidak diubah selama penelitian
b. Populasi
Populasi adalah kumpulan objek penelitian. Objek penelitian dapat berupa orang, organisasi, kelompok, lembaga, buku, kata-kata, surat kabar dan lain-lain.

4. Pelaksanaan Penelitian
Memasuki tahap pelaksanaan penelitian perlu melakukan persiapan yang dapat diwujudkan dengan membuat rancangan penelitian. yang harus dipersiapkan dalam tahapan ini, diantaranya alat, bahan, tempat, waktu, dan teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data di antaranya adalah:

a. Pencatatan
Dalam pelaksanaan pengambilan data, hasil penelitian dicatat sebagai data. Data bisa diperoleh dengan dua cara; Data kualitatif; adalah data yang diperoleh dari pengamatan data Kuantitatif, adalah data yang diperoleh dari pengukuran sehingga dapat diperoleh angka-angka.

b. Pengolahan data
Data yang sudah tercatat, bisa diolah dalam bentuk tabel, bagan, grafik. Pengolahan data menjadi tabel, bagan dan grafik dapat memudahkan peneliti dan orang lain dalam membaca dan memahami penelitian.

c. Menarik kesimpulan
Setelah pengolahan data selesai maka kita dapat mengetahui hipotesis yang dibuat, apakah sesuai atau tidak. Baru kemudian menarik kesimpulan, dan dapat diketahui apakah kesimpulan yang sudah dihasilkan tersebut dapat mendukung hipotesis atau bertolak belakang dengan hipotesis.

5. Laporan Penelitian
Setelah langkah dalam metode penelitian sudah selesai maka hasil penelitian harus disusun dalam bentuk laporan penelitian dengan baik dan sistematis. Sistematika laporan penelitian disusun seperti berikut.:
  • Pendahuluan atau latar belakang masalah
  • Kajian pustaka
  • Metode penelitian
  • Hasil dan pembatasan penelitian
  • Kesimpulan dan saran